Waktu kuangkat telponku ternyata teman akrabku
dia bilang kalau ada acara besok
mau jalan ke rumah temen-temenku
semasa muda dulu. wahyu adalah salah satu temen akrabku dulu sewaktu kecil dan
sampai sekarangpun kami masih akrab, dan kini udah berkeluarga semua.. wahyu saat
ini tinggal di rumah sendiri di sebuah perkampungan. Makanya sore itu aku
jemput dia di rumah zulaiha Tapi setibanya di situ, zulaiha bilang kalau wahyu
baru saja pergi nganter ibu dan bapak nya ke rumah saudaranya untuk sebuah
keperluan. zulaiha sendiri nggak ikut lantaran sore itu dia ngedadak agak
meriang. "Tunggu aja dulu deh, Je," kata Shanti padaku. Karena udah
terbiasa main ke rumahnya, akupun langsung aja nyelonong masuk ke ruang tv.
"Kamu sendirian aja nich zul di rumah. Mana anak-anak lu?" tanyaku
sambil langsung rebahan di karpet biru di depan tv. "He-eh nich, tadinya
aku mo ikut ma Mama. Tapi nggak tau kenapa tiba-tiba meriang gini. Si Ayu
anaknya lagi pergi sama temannya," ujar zulaiha sambil bawain aku minuman
hangat. "Lu masuk angin ya zul?" tanyaku sambil nyeruput segelas teh
hangat yang disediain zulaiha. "Minum obat dong zul," kataku lagi
sambil ngeliat ke arah zulaiha yang duduk bersila di atas kursi, sementara aku
masih rebahan di karpet. "Atau dikerokin tuh, biar anginnya pada
mabur," ujarku bercanda. "Maunya sih, tapi si Ayu-nya lagi nggak ada
nich," kata zulaiha. "Suami lu dong suruh ngerokin" kataku lagi.
"Huu boro-boro mau ngerokin, suruh mijatin ajapun males-malesan,"
ujar dia. "Gua yang ngerokin mau nggak?" kataku bercanda. "Mau
sih, tapi malu ah," zulaiha tertawa geli. "Ngapain mesti malu ama
gua, gua kan temen suami lu." kataku sambil nggak yakin kalau zulaiha
bener-bener mau kukerokin. "Nggak ah, nggak mau dikerokin. Pijitin aja deh
Je kalau lu mau. Ntar gua bingung ditanya wahyu siapa yang ngerokin."
pinta zulaiha sambil terkekeh. Aku langsung nyuruh dia duduk di lantai nyandar ke
kursi. Sementara aku duduk di kursi tepat di belakang punggungnya. zulaiha dan
aku nggak ada perasaan apa-apa, makanya dia mau aku yang mijatin. Sambil
ngobrol kesana-kemari, aku terus mijatin pundak ma leher bagian belakang zulaiha
"Ke bawah dikit dong Je. Ke punggungnya." pintanya sambil ngegeser
duduknya agak maju.
Aku nurut aja, sambil terus mijatin dia yang sambil nonton
tv. "Lu lepasin tali BH-nya dong, ngehalangin nih," kataku. zulaiha
langsung ngelepas BHnya dan ngeletakin begitu aja di sampingnya. Aku mulai
mikir yang ngeres-ngeres ngeliat BH zulaiha segede gitu. Aku ngebayangin
berarti gede juga isi BH itu. "Aku sambil tiduran ya Je." pintanya
sambil terus telungkup di atas karpet di depan tv. Aku pun turun dan duduk
disamping tubuhnya. Aku mulai mandangian pantatnya yang gempol, lalu turun ke
bagian pahanya yang terlihat putih karena zulaiha waktu itu cuma pake celana pendek
doang.
Tanganku mulai kupermainkan agak nakal sedikit, sambil berharap ngeliat
reaksi zulaiha Persis di dipunggung dibelakang bagian toketnya, aku mulai
sedikit nakal memainkan jari-jariku. Kuturunkan sedikit jari-jariku supaya
meraba sedikit saja bagian toketnya. "Geli ih Je," ujarnya tapi diam
saja. "Kena ya? Sorry deh zul" ujarku pura-pura kaget. zulaiha diem
aja dengar jawabanku itu. "zul, buka aja deh kaosnya," pintaku.
"Nggak ah, ntar wahyu dateng gimana?" tanyanya ragu. "Ya
cepet-cepet di pake lagi dong ntar." jawabku singkat. Agak sedikit malu
kulihat wajah zulaiha ketika dia duduk sebentar dan membuka kaosnya dan
cepat-cepat telungkup lagi. Pikiranku saat itu bener-bener ngeres banget. Ingin
rasanya aku memeluk zulaiha dan merasakan hangatnya tubuh istri temenku itu.
Tapi aku malu. Dengan sedikit ragu, aku mulai memberanikan diri untuk meremas
bagian pinggir-pinggir toket zulaiha dari belakang. zulaiha terlihat agak kaget
melihat kenekatanku, tapi dia diam saja. Malah sedikit-sedikit zulaiha membiarkan
jari-jariku nyelusup makin meremas toketnya itu. "Geli Jee,,," zulaiha
agak mengerang. "Sorry ya zul, aku bener-bener nggak tahan pengen megangin
tetek kamu," kataku aga gemetar. "Nggak apa-apa kan zul, Sorry
ya," kataku semakin gemeteran. zulaiha begitu mendengar pertanyaanku itu,
tanpa kusangka menggeleng pelan. Birahiku yang semakin meningkat, tak mampu
lagi aku tahan. Kuraih tubuh zulaiha agar sama-sama duduk dan kubalikan
badannya agar menghadapku. Cepat-cepat aku tempelkan bibirku ke bibir zulaiha. zulaiha
yang masih keliahatan kaget melihat kenekatanku, terdiam dan mulai bereaksi
dengan membalas ciumanku. Seperti orang kesurupan, kami yang sama-sama sedang
nafsu dengan cepat saling menjilat bibir kami masing-masing.
Tanganku pun
dengan cepat meremas toket zulaiha sementara tangan zulaiha terus
mengusap-ngusap bagian punggungku yang kini sudah telanjang dada. Kuraih tubuh zulaiha agar berdiri. Dan dengan satu tanganku, ku tarik
celana pendek Shanti agar melorot ke bawah. Shanti tak diam ketika tanganku sudah
menarik celana pendeknya termasuk CD-nya juga. Dia dengan gugupnya membuka
kancing celana jeanku dan menarik turun resleting celanaku. Aku membantunya
dengan menurunkan sendiri celana dalam dan jeanku hingga kami sama-sama
telanjang saling berpelukan dalam posisi masing-masing berdiri. "Masukin
ya zul," pintaku ketika tangan zulaiha dengan ganasnya meremas-remas
kontolku yang sudah sangat tegang itu. zulaiha hanya mengangguk pelan ketika
kontolku kuarahkan kebagian selangkangan zulaiha yang sudah sangat basah itu.
"Shhhh,,,, ahhh.." zulaiha mengerang. "Ahhhh,,, cepetan Je, ntar
wahyu keburu dateng,,," katanya sambil terus merenggangkan
selangkangannya. "Ahhhhh,,, zulllll...." kataku tak tahan merasakan
kocokan tangan zulaiha di kontolku. Dengan posisi terus berdiri, kontolku kini
sudah tepat di depan memek zulaiha yang basah. Pelan-pelan kumasukan dengan
bimbingan tangan zulaiha. "Pelan-pelan Je,, ahhhh,,,,ahhhhh,,,
Jeeee......." zulaiha mengerang sambil memelukku erat sekali ketika
kontolku mulai menancap ke dalam vagina itu. "Shaaaan,,,,, ahhhh,,,,
ahhhh,,,,," erangku merasakan nikmatnya menyetubuhi istri temanku itu.
"Cepat Jeeee,,, cepetin lagi keluar-masukinnya Jeeee,,,,,," zulaiha
merengek seperti seorang bayi yang minta cepat-cepat disusui oleh ibunya.
"Iya zuuullll,,, segini enak zull,,," tanyaku sambil kuisapi lidah zulaiha
yang menjulur-julur keluar dari mulutnya. zulaiha hanya menganggung mengiyakan
pertanyaanku. "Jeeee,,,, aku pengen keluar Jeee,,,, lebih cepet lagi
Jeeee,,,," pinta zulaiha sambil tubuhnya menggelinjang kekiri-kekanan. Aku
yang sebenernya juga sudah pengen keluar, semakin mempercepat kocokan kontolku
keluar-masuk memek zulaiha yang seluruh tubuhnya sudah kelihatan menegang hebat
sekali. "Aaauuuu,,,,, Jeeee,,,, aku keluar Jeee,,,,," zulaiha
meregang sambil menggigit pundakku. "Aku juga zuulll,,,," kataku juga
hampir bersamaan. Kupeluk tubuh zulaiha yang kelihatan sangat kecapaian, zulaiha
tersenyum ketika keningnya aku cium. "Makacih ya Je,,," bisiknya
sambil senyum-senyum. "Iya, makasih juga zull,,," kataku sambil terus
kupeluk dia. Lama kami saling berpelukan masih dalam keadaan telanjang sambil
duduk di depan tivi di atas karpet. Tiba-tiba zulaiha meraih BH
dan kaosnya. Dengan manjanya, dia minta dipakaikannya olehku. "Pakein dong
Jee,, ntar keburu dateng suami gua lho." pintanya. Aku langsung memakaikan
BH dan kaosnya sambil tanganku mencari-cari kesempatan untuk meremas toketnya
yang sudah sedikit mengendur lagi. "Udah ah,,, besok-besok kan bisa lagi
Je..." Kini kami sudah saling memasang pakaian masing-masing, tapi kami
sepertinya masih tak ingin terpisahkan. Kami masih saling berpelukan di atas
kursi ketika suara mobil kijang yang dikemudikan wahyu terdengar memasuki
halaman. zulaiha buru-buru bangkit dari pelukanku. "wahyu dateng,"
bisiknya padaku. Sambil bangkit, dia sempat mencium pipiku sekali saja.
"Besok-besok lagi ya Jee,,," katanya manja. Aku hanya mengangguk
sambil merhatiin zulaiha yang terus berlari ke arah pintu depan. Aku masih
duduk sambil nonton tv ketika si wahyu menyapaku. "Yuk, langsung cabut Je.
Anak-anak udah pada nunggu nih. Lu udah lama ya? Sorry brur aku nganter ortuku
dulu tadi," katanya tanpa kutanya. zulaiha yang denger itu bilang
"Iya tuh, si Jeje udah dari tadi nungguin lu yu Buruan sana pergi, ntar
keburu bubaran deh acaranya," kata zulaiha sambil menggandeng tangan suaminya
dengan mesra hingga ke pintu depan rumahnya.
Setelah kejadian itu akhirnya aku dan
zulaiha sama –sama ketagihan di mana ada kesempatan kami langsung melakukan
hubungan itu untuk melepaskan hasrat birahi kami,pernah ketika zulaiha main ke
rumahku ,kebetulan orang di rumah lagi sepi,istri dan anakku lagi pada
kondangan,saat itu juga zulaiha langsung menggeretku ke kamar,ayooo jee..aku
dah ngebet banget nich...pengen di suntik ma punya mu,..sabar dong zul
pemanasan dulu ...ke...biar tambah hot,aachh..kelamaan je,memekku udah basah
nich....tanpa babibu lagi zulaiha langsung melucuti pakaianku karena emang dia
duluan yang horni,senjataku langsung di kulumnya,,....aacchh zulll nikmaaat terus ,,,sayaaanggg,tanganku
pun tak tinggal diam sambil kumasukkan jariku ke dalam memek
zulaiha,...aacch...jeee...masukin dongg...aku dah ga kuaaatt,jeee...sengaja aku
gesekkan ujung senjataku ke bibir memek zulaiha,,dia menggelinjang menahan
kenikmatan....gesekan itu,karena dah ga sabar batangku langsung di raihnya,di
masukkan ke lubang memeknya,,,,aaacchhh......sleeepp...bleesss...sayaaaanggg
...nikmaaatt...genjot
teruss...sayannng....plak....plok.....suara gesekan memek
itu begitu jelas..,,,dan akhirnya....yaannggg aku mau
keluuaaaarrr.......craat...crat....lahar itu muncrat di dalam memek
zulaiha,setelah keduanya keluar hingga lemas tak berdaya,zulaiha langsung
memelukku dengan rasa puas,,makasih ya sayang...aku benar-benar puas,aku juga
yang,kamipun berpelukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar