Selasa, 17 Juli 2018

Bercinta dengan ayah di kebun


Seperti biasanya aku mengantar makanan untuk ayah yang pekerjaan kesehariannya sebagai petanidengan berkebun karet, berladang dan bartani padi. Aku anak bungsu dari empat bersaudara. Beda usiaku dengan kakakku di atasku ada 7 tahun. Ketigakakakku ada laki-laki. Aku satu-satunya anak perempuan. Aku sangat dimanja oleh Emak, kakak-kakakku terlebih ayahku. Sejak kecil, aku sudah duduk di pangkuan ayahku, bahkan setelah aku SMPdan SMU.Tiga bulan lalu, aku menikah dalam usia 18 tahun sebulan setamat SMU. Suamiku tinggal bersamakami, karena kakakku semua usdah menikah dan punya rumah sendiri di desa kami. Janjiku dengansuamiku, aku mau menikah, asal tetap tinggalbersama ayahku. Suamiku bekerja sebagai supir truk.Dia dua kali seminggu pulang ke rumah.Kusandarkan sepedaku pada tiang gubuk di kebun itu. Sepi. Hanya pakaian ayah tergantung didinding gubuk. Pasti ayah berada di kolam di ujung kabun, pikirku. Setelah meletakkan rantang, akumenuju kolam. Ayahku keluar dari kolam dengan basah. Celana pendek terbuat dari kain putih jauh di atas lutut jugabasah. Amboiii... aku melihat kontol ayahku membayang jelas di balik celana pendeknya yang basah. Aku langsung bernafsu. Tapi... Ayahku tinggi dengan otot-otot tubuhnya yang kuat. Kulihat jelas kontol ayah yang panjang dan besar,hitam dan berurat. Bagaimana kalau kontol ayah hidup, dalam pikirku. Aku teringat, terutama setelah aku SMP, aku selalu naik ke pangkuan ayahku. Tak lama aku duduk,aku merasakan ada yang mencolek-colek pantat dan memeku. Ayah jika di rumah dan sore ataumalam hari hanya memakai sarung saja. Aku sangat senang, kalau ada benda yang sepertimencolek-colek memek dan pantatku. Jika benda itu semakin keras dan colekannya semakin keras,serta ayahku memelukku dengan kuat, aku merasa senang sekali.Biasanya aku juga memeluk ayah dan menyandarkan kepalaku di dada ayah. Jika kakak-kakakku danibuku melihat kemanjaanku, mereka slealu mengejekku dan aku diam saja. Lama kelamaan pelukanayahku meregang dan aku disuruhnya turun. Setelah aku menikah, aku baru mengetahui dan sadar,kalau yang mencolek-colek memeku saat dipangkuan ayah, adalah kontolnya dan aku merasasenang. Hanya itu."Kita ke gubuk. Sudah bawa makanan, kan nDuk?" kata ayah. Aku menganguk. Tapi memekkku terasa seperti basah. Kami ke gubuk. Ayah duduk di lantai gubukkami dan aku langsung ke perigi di belakang gubuk melihat memekku yang basah. Di hatiku, aku ingindisetubuhi ayah. Melihat kontol ayah yang mati saja begitu panjang dan besar, bagaimana kalauhidup. Pasti mengasikkan. Itu yang ada dalam otakku.Kuselipkan celana dlamku di pohon perdu. Aku menemui ayah di gubuk. Ayah masih merokok. Siangitu sepi sekali. Hanya ada suara burung bersiul-ciul dan mencicit di pohon karet, menambah suasanasemakin sunyi. Aku menaiki pangkuan ayah. Kedua kaki ayah (seperti biasanya) aku naik kepahanya. Pasti ayah merasakan kalau bulu memekku menyentuh kedua pahanya. Aku merasamemekku di atas kontol ayah, walau masih dilapisi oleh celana pendek tipisnya.



"Kamu sudah menikah tapi masih manja, nDuk" kata ayah. AKu diam saja. Kupeluk ayahku. Terasa olehku benda yang selama ini mencolek-colek memekkumengeras. Dengan cepat kuturunkan celana ayah yang berkaret. Segera kutuntun kontol ayah. Benar.Kontol ayah besar sekali. Hitam, panjang dan berurat. Kontol itu sudah menyentuh lubang memekku. Aku menekan tubuhku agar kontol ayah segera masuk. Seperti baut dan mur, kontol ayah pas sekalidalam lubang memekku. Seperti tiada yang longgar. Memekku yang sudah basah menelan kontolayahku. Terasa sangat hangat sekali. Ayah diam saja. Dibuangnya puntuk rokoknya yang belum habis. Kutarik dan kucucukkan memekkuke kontol ayahku."Paaakkk!" desahku. Ayahku diam saja. Dia hanya mengelus-elus punggungku dan sebelah lagi mengelus tengkukku.Kupeluk tengkuk ayahku dengan kedua tanganku."Paaakkk..." desisku lagi. Ayah tetap diam.Tangan ayahku membelai-bnelai pantatku. Leherku diciumnya. Aku merasa senang sekali dan nikmat.Kini ayah mulai memegang keda pantatku dengan kedua tangannya. Ayah memaju-mundurkanpantatku. AKu semakin senang, karean kontol ayah mulai cepat maju-mundur dalam memekku."Paaaakkkkk..." desisku. Ayah tetap diam, hanya tangannya yang kekar saja yang semakin memaju mundurkan pantatku,sampai akhirnya ayah memelukku kuat-kuat dan menakan pantatku maju ke depan, hinga ujungkontol ayah terasa menghunjam-hunjuam paling dala di memekku. Aku merasa sesuatu yang panasmenyemprot-nyemprot di dalam rahimku. Ayah memelukku kuat sekali demikian juga aku. Tak lama, kontol ayah keluar dari memekku. Akuditurunkannya dari pangkuannya setelah mencium pipiku. Ayah ke perigi untuk cebok, kemudian akuikuti. Kami pun makan bersama di gubuk itu.Usai makan, ayah mengajakku ke kolam agar aku mencuci rantang dan piring. Sisa nasi biar dimakanoleh ikan-ikan. Aku m encuci rantang dan piring. Kemudian aku ke bawah pohon rindang di tepuikolam dan merebahkan tubuhku pada bangku yang terbuat dari empat buah bambu yang diikat,sepanjang dua meter. Ayah melanjutkan pekerjaannya menutupi lubang-lubang kolam, agar air tetaptingi dan ikan tak keluar. Aku pun tertidur. Aku merasa nimat sekali. Tiba-tiba aku terbangun. Ternyata, tetekku yang tidak seberapa besar,dalam isapan bibir ayahku dan memekku dibelai-belai."Paaaak..." desahku sembari menutup kembali mataku.Lidah ayah jongkok di tanah dan aku masih tertidur di bangku-bangku bambu. Lidah ayah sudahmenjilati memekku. AKu benar-benar merasakan nikmat luar biasa. Tak sampai hati rasanyamembiarkan ayah menjilati memekku. Tapi nikmat yang luar biasa itu membuatr aku tak kuasamelarang ayah. Itilku dijilat terus, sampai aku mengelinjang."Paaaaaakkkkkk....." desahku.



 Ayah melepas jilatannya. Ayah sudah duduk di bangku mengangkangi ke empat bambu itu, dankedua kakiku sudah mengangkangi kedua kaki ayah. Kedau kakiku berada di atas kedua pahaayahku. Perlahan ayah menempelkan ujung kontolnya ke lubang memekku. Ayah menekan kontolnyadi memekku yang basa dan licin. Ah... luar biasa nikmatnya. Setelah kontol ayah penuh dalammemekku, kuulurkan kedua tanganku ke ayahku."Aku dipangku paaaakkk..." kataku. Ayahku cepat menarik kedua tanganku dan melingkarkannya ke tengkuknya. AKu berada dalampangkuan ayah. Aku memeluk pinggang ayah dengan kedua kakiku. Ayah mulai menaikkan brakudan tetekku dielus-elusnya. Dan... ah nimat sekali, saat bibir ayah mengisapisap tetekku dan sebelahtangannya membelai-belai punggungku. Begitu indahnya terasa dunia. Aku sudah tidak sungkan lagi.Kuliuk-liukkan pingulku di atas kontol ayahku. Aku memeluk tengkuknya, saat ayahku suda menjilatileherku."Paaaakkk... enaaak.... pak..." kataku.L:agi-lagi ayahku hanya diam dan memelukku sembari terus menjilati leherku. Sebelah tangannyamenekan kuat-kuat pantatku agar kontolnya tertelan habis di lubang memekku. AKu senang sekali,saat ujung kontol ayahku berada di ujung paling jauh di dalam memekku. Pantatku diputar-putar ayah,hinga unjung kontolnya memutar-mutar di dalam ujung memekku."Paaakkkk..." desisku merasa nimmat luar biasa. Ayah memelukku kuat sekali dan cairan kental itu lepas beberapa kali di dalam memekku. Akumenggigit leher ayah dan memeluknya kuat, karea aku juga benar-benar puas. Kami terus berpelukansampai kontol ayah melemas dan lepas dari memekku.Hari sudah mahgrib, saat aku dan ayah cebok pakai air kolam. Kami kembali ke gubuk. AKu ke pohoperdu mengambil celana dalamku yang tersangkut di sana da memakainya. Ayah memakai celanpanjangnya. Aku dibonceng ayah pulang ke rumah. Dalam perjalanan kami diam tak bersuara.Di rumah setelah ayah mandi dan berpasasan denganku, ayah hanya tersenyum manis dan kubalassenyuman manisnya itu. Kami di meja makan, makan bertiga dengan ibu dan ayah menceritakanpada ibu, bagaimaa aku membantunya membersihkan kolam. Ayah meminta kepad ibu, agar besoksejak pukul 10 aku sudah ada di kebun karet mengantarkan nasi agar aku bis aikut membantunya. Ibusetuju. Ayah senang dan aku pun gembira, karean besok, pukul 10.00 pagi aku sudah bersama ayah di kebun karet



Tidak ada komentar:

Posting Komentar