Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shanty yang masih
asyik menonton acara di televisi. “ Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata
Sandra lagi. “ Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus
kerja lagi..”, kata Shanty sambil tersenyum. “ Biar anakmu tidur denganku..”,
sambung Shanty. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya. “ Kasihan
Mbak Shanty ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky. “ Betul.. Sudah berapa
lama dia pisah ranjang dengan suaminya ?”, tanya Lucky sambil memjamkan
matanya. “ Kalau tidak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas ”, kata Sandra
sambil menyusupkan tangannya ke sarung Lucky.
“ Ha?! Mas nggak pakai celana dalam ya ?”, tanya Sandra agak kaget
tapi tangannya erat memegang kontol Lucky. “ Memang tidak pakai kok..”, kata
Lucky santai sambil tersenyum menatap Sandra. “ Jadi selama kita tadi nonton TV
bersama Mbak Shanty.. Yee nakal ya !”, kata Sandra sambil meremas kontol Lucky
agak keras. “ Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Lucky sambil
memiringkan badannya menghadap Sandra. “ Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap
saja amal. ”, kata Lucky sambil tersenyum nakal. “ Nakal ya!”, kata Sandra
sambil melumat bibir Lucky sementara tangannya tak henti mengocok kontol Lucky
hingga tegang. “ Mm.. Enak sayang..”, bisik Lucky ketika kontolnya makin cepat
dikocok. “ Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sandra sambil menghentikan
tangannya. Lalu Sandra bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Lucky
juga ikut bangkit lalu segera melepas pakaiannya. “ Jangan dulu ke kasur..
Hisap dulu dong.. ”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra lalu tangannya
agak menekan dan membimbing kepala Sandra ke arah kontolnya. Sandra mengerti
dan menuruti kemauan suaminya itu. “ Ohh..”, desah Lucky terdengar ketika mulut
Sandra sudah mengulum penuh kontolnya. “ Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata
Lucky sambil memejamkan matanya ketika tangan Sandra dengan pelan mengocok
kontolnya. “ Mm..”, terdengar suara Sandra ketika mulutnya tak henti menghisap
kontol Lucky sambil tangannya tak henti mengocoknya. “ Ohh.. Ennakk sayangg..”,
kata Lucky sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sandra pada
kontolnya. “ Gantian, Mas..”, kata Sandra setelah menghisap kontol Lucky
beberapa lama. Sandra lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka
lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus tumbuh agak lebat di sekitar memeknya. “
Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sandra dengan mata terpejam ketika lidah Lucky
mulai menjilati belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sandra
langsung bergoyang seiring rasa nikmat yang dirasakannya. “Ohh.. Teruss..
Ohh.”, desah Sandra makin keras ketika jari Lucky keluar masuk lubang memeknya
yang sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya. Tubuh Sandra
melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa..
Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Sandra mendesakkan kepala Lucky ke memeknya
ketika terasa semburan air mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman
yang amat sangat. “ Ohh!! Ohh!!”, suara Sandra serak keluar dari mulutnya.. “
Nikmat sekali Mass..”, desah Sandra dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“ Kini giliranku..”, kata Lucky tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh
Sandra. Mulut Lucky yang masih basah oleh cairan memek Sandra segera melumat
bibir Sandra. Sandra segera membalas lumatan bibir Lucky sambil memegang kontol
Lucky dan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless.. Bless.. Kontol Lucky ditekan
dan dengan segera sudah keluar masuk memek Sandra. “ Ohh..”, kembali desah
Sandra terdengar seiring keluar masuk kontol Lucky ke memeknya. “ Ohh enak
sekali rasanya sayang..”, bisik Lucky ke telinga Sandra sambil tak henti
memompa kontolnya. “ Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Shanty kesepian..
”, kata Sandra sambil mengecup bibir Lucky. “ Ya itu sudah nasibnya, sayang..”,
kata Lucky sambil terus merengkuh tubuh Sandra dalam kenikmatan. “ Ohh enakk,
sayangg..”, desah Sandra sambil menggeliat keenakan. “ Mas suka nggak kepada
Mbak Shanty ?”, tanya Sandra di sela persetubuhan itu. “ Ya tentu saja suka,
namanya juga kakak sendiri.. ”, kata Lucky sambil terus memompa kontolnya
keluar masuk. “ Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita.. ”, kata
Sandra sambil menggoyangkan pantatnya. “ Kok kamu membicarakan orang lain sih
?”, kata Lucky. “Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..
”, kata Sandra sambil mempercepat goyangannya. “ Benarkah?”, tanya Lucky.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan
itu membuat saya bergairah.. Nggak marah kan, Mas ?”, tanya Sandra. “Fantasi
seperti itu boleh saja, sayang.. ”, kata Lucky sambil mencium dahi Sandra. “
Ohh.. Betulkahh?”, Sandra mendesah. “Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak
Shanty, mau nggak ?”, tanya Sandra mengagetkan Lucky. Serta merta mereka
menghentikan gerakan sambil organ kenikmatan mereka tetap berpautan. “ Masksud
kamu apa, sayang..?”, tanya Lucky. Sandra tidak menjawab pertanyaan Lucky, tapi
hanya tersenyum lalu mengecup bibir Lucky. “ Mbak Shanty adalah orang yang
paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik.. ”, kata
Sandra. “ Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia.. ”, lanjut Sandra.
“Mas adalah yang terbaik buat saya.. ”, kata Sandra sambil tersenyum. “ Saya
rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Shanty.. ”, kata Sandra
lagi. “ Mas ngerti kan maksud saya?”, Sandra sambil kembali menggoyang
pantatnya. “ Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar.. ”, ucapan Lucky
terputus karena Sandra keburu melumat bibirnya. Kembali mereka bersetubuh
melanjutkan yang terhenti tadi. “ Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak
Shanty.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata Sandra sambil
menggoyang pantatnya lebih cepat. “ Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Lucky sambil
mempercepat gerakannya. “ Aku mau keluarr sayangg..”, kata Lucky sambil
mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Sandra. Crott! Croott! Croott! Air
mani Lucky menyembur banyak di dalam memek Sandra. “ Ohh.. Enak sekali
sayang..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra. “ Mas mau kan memenuhi
permintaan saya.. ?”, tanya Sandra manja. “Iya.. Baiklah..”, kata Lucky sambil
tersenyum. “ Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak
Shanty.. ”, bisik Sandra. Dan mereka pun kembali saling berpagutan tanpa melepas
kontol dan memek mereka yang masih bertautan. ***** Suatu pagi.. “Mas, Mbak
Shanty.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak ?”, kata
Sandra kepada mereka berdua. “ Aku ikut, San..”, kata Shanty. “Nggak usah,
Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya ”, kata Sandra berdalih. “ Ya
sudah kalau begitu..”, kata Shanty. Akhirnya Sandra dan anaknya segera
meninggalkan rumah. Tinggal Lucky dan Shanty berdua. “ Tidak ke kantor, Luck?”,
tanya Shanty. “ Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak.. ”, jawab Lucky
sambil mendekati dan duduk di samping Shanty. “ Ada satu hal yang ingin saya
tanyakan, Mbak.. ”, kata Lucky. “Apa itu?”, tanya Shanty sambil menatap mata
Lucky. “ Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak.. ”,
kata Lucky. “ Nggak tahulah, Luck.. Kita lihat saja nanti.. ”, kata Shanty
sambil menyenderkan tubuhnya di kursi. “ Mbak putus asa?”, tanya Lucky sambil
tangannya mencoba memegang tangan Shanty. Shanty hanya diam ketika Lucky
menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sandra sambil terisak. “ Saya
mengerti bagaimana perasaan Mbak.. ”, kata Lucky air mata Shanty makin deras
membasahi pipinya.. “ Boleh aku pinjam bahumu, Luck? Aku nggak tahan.. ”, kata
Shanty. Lucky mengangguk. Dan Shanty segera merebahkan kepalanya di bahu Lucky
dan menangis terisak. Lucky mengusap-ngusap rambut dan punggung Shanty untuk
menenangkannya. “Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami.. ”, kata Lucky sambil
melepas rangkulan Shanty dan menatap matanya. “ Kami sayang Mbak.. Saya sayang
Mbak.. ”, kata Lucky. “Benarkah?”, tanya Shanty sambil meyeka air matanya.
Lucky tak menjawab hanya mengangguk sambil menatap mata Shanty. Lama mereka
saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Shanty menatap mata Lucky.
Apalagi ketika Lucky sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir
bersentuhan. Shanty tak bisa berkata apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan
nyaman ketika bibir Lucky menyentuh bibirnya. Ketika Lucky mengecup bibirnya,
Shanty hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“ Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Shanty ketika Lucky mulai melumat
bibirnya. “ Luck.. Jangan.. Mmhh..”, kata Shanty ingin menolak tapi gairahnya
telah mulai naik. Lucky tak menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Shanty. “
Mmhh..”, Shanty mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit
perlahan. Dibalasnya ciuman Lucky dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang
telah lama tidak merasakan kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Lucky
membuat Shanty bergairah tinggi dan mulai melupakan kesedihannya saat itu. “
Luck.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Shanty terputus putus serak ketika tangan
Lucky mulai menggerayangi bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di
dada Shanty diremas perlahan oleh Lucky sambil tetap berciuman. “Mbak, kita
pindah ke kamar..”, ajak Lucky sambil menarik tangan Shanty. “ Tapi.. Tapi..
Bagaimana dengan Sandra ?”, tanya Shanty ragu. “Saya bisa menyayangi Mbak
seperti ini karena Sandra sayang kepada Mbak.. ”, kata Lucky sambil menarik
Shanty ke kamar. “ Maksudnya apa, Luck..”, tanya Shanty. Lucky tidak langsung
menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Shanty. Shantypun karena
sudah terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Lucky. Keduanya terus
berciuman sambil melepas pakaian masing-masing. Lucky merebahkan tubuh
telanjang Shanty ke atas kasur. “ Ohh.. Luckyy.. Mmhh..”, desah Shanty keras
ketika lidah dan mulut Lucky menggigit dan menjilati buah dadanya, apalagi
ketika satu tangan Lucky turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah
sangat basah. “Saya sayang Mbak..”, kata Lucky sambil menatap Shanty lalu
kepalanya mulai turun ke perut lalu turun lagi ke memek. “ Oohh.. Ohh.. Oww..
Sshh..”, jerit lirih Shanty sambil mata terpejam ketika lidah Lucky liar
mengoral vagina dan clitorisnya bergantian. Serr! Serr! Serr! Shanty merasakan
rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur disertai
dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar. “ Ohh,
Lucky.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar
cepat.. ”, kata Shanty sambil menatap Lucky yang sudah berada di atas tubuhnya.
“ Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau.. ”, kata Lucky sambil
tersenyum lalu mengecup bibir Shanty. “ Tapi.. Sandra..”, tanya Shanty. “Sandra
sangat sayang pada Mbak..”, kata Lucky sambil mengarahkan kontolnya ke lubang
memek Shanty. Shanty meraih kontol Lucky dan membimbing ke lubang memeknya. Tak
lama Lucky sudah turun naik memompa kontolnya di lubang memek Shanty. “ Ohh..
Mhh..”, desah Lucky dengan mata terpejam sambil memeluk Shanty. “ Ohh.. Enak
sekaliihh.. Ohh..”, desah Shanty sambil menggoyangkan pinggulnya cepat. Setelah
beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Shanty menyemburkan spermanya disertai
jeritan kenikmatan dari mulutnya. “Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Shanty dengan
tubuh lunglai. “ Tengkurap, Mbak..”, pinta Lucky sambil mencabut kontolnya.
Shanty menuruti permintaan Lucky tersebut. Shanty membalikkan badannya tanpa
menungging, lalu melebarkan kakinya agar kontol Lucky bisa mudah masuk lubang
memeknya. Bless..! Lucky mengarahkan kontol ke vagina Shanty dari belakang lalu
menekan dan akhirnya kontol Lucky leluasa keluar masuk. Mata Lucky terpejam
merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Shanty sambil memegangi
bongkahan pantat Shanty yang bulat padat. “ Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata
Lucky serak. “ Jangan dikeluarkan di dalam, Luck.. Aku nggak KB.. ”, kata
Shanty cepat. Lucky makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera
mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-gesekkan di belahan pantat Shanty,
sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak dan jauh
hingga punggung Shanty. “ Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Lucky sambil
berbaring di samping tubuh Shanty yang masih tengkurap berlumuran air mani
Lucky di punggung dan pantatnya. “ Apakah ini akan menjadi masalah, Luck ?”,
tanya Shanty. “Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya.. ”, kata Lucky
sambil tersenyum lalu mengecup bibir Shanty.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar